"Saya ga melarang kamu minum kopi, tapi sepertinya kamu alergi. Jadi jangan minum kopi, deh"
Itu yang dibilang dokter waktu saya konsultasi soal
alergi. Mungkin karena melihat jerawat yang pada
asik mejeng di muka saya. Jerawat adalah satu dari sekian
indikator alergi terhadap makanan dan minuman.
Masa sih?
Saya penasaran dibuatnya. Meski akhirnya nurut juga ga
minum kopi sampai menjalani tes alergi (pernah saya ceritakan di
postingan blog ini).
Dan akhirnya saya terbukti negatif alergi
kopi!
Yeay, seneng dong! Sebagai seorang blogger
yang kerap dikejar tayang dead line, kopi
kemasan sachet adalah andalan saya untuk melawan
kantuk yang merecoki. Meski bukan penggemar tulen, saya
membutuhkan kopi dalam waktu tertentu. Bukan penggemar kopi
pahit tapi juga tidak suka rasa manis yang dominan. Ya,
sedang-sedang aja.
Makanya ketika hari sabtu kemarin ditawarin untuk
ngorong dan ngupil alias ngopi nongkrong dan ngupi
sambil nyemil di Kopi Panggang saya jawab iyes.
By the way, ngumpul berkomunitas dan ngobrol adalah ciri khas urang Bandung. Ga heran kalau di Bandung ini ada banyak komunitas yang suka nongkrong di berbagai cafe, termasuk di jalan Dago, semacam Blok M-nya urang Bandung. Meski harus menempuh jalanan Dago yang langganan macet di akhir pekan, saya kepo pengen kenal lebih dekat dengan Kopi Panggang. Kayak gimana sih konsepnya?
By the way, ngumpul berkomunitas dan ngobrol adalah ciri khas urang Bandung. Ga heran kalau di Bandung ini ada banyak komunitas yang suka nongkrong di berbagai cafe, termasuk di jalan Dago, semacam Blok M-nya urang Bandung. Meski harus menempuh jalanan Dago yang langganan macet di akhir pekan, saya kepo pengen kenal lebih dekat dengan Kopi Panggang. Kayak gimana sih konsepnya?
Sebelum pindah ke Jalan Dago 391, tidak jauh dari hotel
Jayakarta, sebelumnya Kopi Panggang berlokasi di jalan
Tubagus Ismail. Ga terlalu jauh juga sebenarnya, dari
lokasi sekarang. Musibah kebakaran 2 bulan lalu tidak
menyurutkan Mas Irvan, owner Kopi Panggang ini untuk move on
melanjutkan bisnis cafe yang sudah dirintisnya sejak
tahun 2012.
Berbeda dengan coffee shop berlatar franchise
yang banyak bertebaran di Bandung, Kopi Panggang mengusung konsep
pengolahan manual brewing. Sederhananya, Kopi Panggang
meracik sendiri kopinya dengan tangan sendiri, tanpa bantuan mesin yang canggih.
Meski diolah secara manual, ga berarti terkesan jadul
lho. Kopi Panggang tetap kekinian dengan menerapkan
standar bahan kopi yang masih fresh dan pastinya
kelihaian tangan yang mengolahnya. Inget dong,
kalau ngulek sambel dengan bahan yang sama belum tentu menghasilkan
rasa yang sama bila dikerjakan oleh tangan yang berbeda. Nah begitu juga dengan Kopi Panggang.
Ssstt.... Mas Irvan juga berkawan baik dengan pemilik cafe lain, seperti Siete Cafe - masih di Bandung juga - yang kopinya juga dipasok dari Kopi Panggang, lho. Kalau punya lidah yang peka, pasti bakal merasakan cita rasa yang sama ketika mencicipi kopi di dua cafe ini.
Kopi siganture-nya ala Kopi Panggang
yang punya resep rahasia. Selain bahan yang fresh (diperbarui seminggu sekali), timing saat pengolahan termasuk temperatur ketika
dipanggang atau di-roasting juga benar-benar diperhitungkan.
Makanya, Mas Irvan dan kawan-kawan memerlukan waktu sekitar satu
tahun buat riset sampai mendapatkan racikan
kopi yang taste-nya dapet.
Suka kopi yang rasanya kuat? Harus cobain Vietnam Drip. Tapi ga disarankan kalau punya maag, karena taste asamnya yang strong. Tapi jangan khawatir, masih ada Red Velvet atau Taro yang rasa kopinya tidak terlalu terasa. Atau nih. Masih ada Greentea Smoothie, Vanila Cocho Smoothies,Milky Strawberry, Bubble Gum Smoothie dan beberapa varian minuman lain kalau kebetulan ngajak teman yang ga bisa atau ga suka minum kopi,
Dragon Noodle yang pedasnya endeus |
Meskipun kopi adalah sajian utama di Kopi Panggang, saat ngupi bareng atau nongkring cantik (atau nongkrong ganteng) di Kopi Panggang ga bakalan membuat pengunjung mati gaya. Ada beberapa menu makanan yang bisa dicicipi. Saya paling suka sama Dragon Noodle, kwetiau yang digoreng garing dengan taburan bubuk cabe keringnya. Bisa membuat mata semakin melek setelah menyesap berbagai kopi yang bisa dipilih di sini.
Pilih happy makan makanan yang mana? |
Kalau mau makan berat ada juga nasi goreng lengkap
dengan toping telur dadar atau Ayam betutu dengan suwiran daging ayam, lalab dan sambal matahnya.
Penyempurnaan bumbu makanan berat dan ekstra punggawa waiter yang melayani pengunjung yang datang ke sini
akan membuat Kopi Panggang mempunyai fans yang susah
untuk move on dan berpaling hati ke Coffee Shop
lainnya. Apa lagi kalau ada sajian live music yang bisa menetralkan hingar bingar jalanan Dago yang selalu macet. Jangan khawatir soal budget, soalnya rate harga yang ditawarkan oleh Kopi Panggang terbilang murah. Dengan uang Rp.50.000 sudah bisa minum kopi dengan camilan pilihan atau makanan berat. Ga bakalan bikin nombok meski nongkrong asik di akhir bulan. Yuk, ke sini.
Pinjem jari lentiknya Ratri Chiby buat model foto. Tuh lihat, harganya pada murah, kan? |
Ya ampuuuuun, kupikir apaan Ngorong dan Ngupil? kupikir ngupil beneran, hahaaaa
ReplyDeleteHahaha... masa sih ngupil di tempat umum. Hiih,jijay Ecky :D
DeleteTempatnya emang asyik banget ya, Fi. Jika dipadukan dengan kesigapan pelayanan dan penyajian thd pesanan yg kita order, yakin deh, Kopi Panggang akan semakin lengket di hati.
ReplyDeleteIya bener, Mbak. Semoga segera nambah pelayan biar ga lama nunggu.
DeleteSaya masih penasaran sama Cafe Bulle-nya, hehe...
ReplyDeleteHehehe.... Sama. Yuk ke sana lagi,Euis.
Deletejadi pengen balik lagiiii..
ReplyDeleteasek banget emang tempatnya
cuma akan lebih asek kalo pelayanannya ga pake lama yaa hihii
Iya Nchie. Tempatnya asik buat kongkow cantik dan nongkrong ganteng hahahha
Deletemasuk visit list ah kalo ke Bandung suatu hari nanti :D
ReplyDeleteKasih tau aku ya teh, kalo mau ke sini. Ntar kita kopdaran.
Deleteaku suka ngopi dan nge ice cream mbak..hahaha..tapi kalo ngupil suka banget..wkwkwkw :D
ReplyDeleteHahaha asal jangan ngupil di depan umum aja,mbak. :D
DeleteGragon Noodle yg endoooos bangeeet ya fi,,,,semacam seblak gitu tapi kering2 gimana getooo
ReplyDeleteIya euy, enak tapi ga berani makan banyak. Cukup icip-icip aja.jerawatku sensi euy :D
Delete